Selasa, 07 Januari 2020

Tahun 2020

2020, 
Waktu berjalan sangat cepat . . 
Tak lagi ku jumpai wajah indah itu kembali
ya, satu setengah tahun sudah bapak meninggalkan ku.
Pak tak kau rindukah kepadaku ?
Disurga sangat indah kah pak sampai kau tak menyapaku kembali.

Hari-hari terus berjalan perlahan demi perlahan
Sangat berat melalu hari tanpanya disisiku kembali
entah apa rasanya hari hari berlalu begitu saja, 

Pak andai kau masih ada, mungkin kau akan tersenyum lebar saat ini. 
Tia dan haqi semakin tumbuh menjadi remaja yang dewasa, 
tia sudah melewati sidang sempro pak, berat sekali pak rasanya
Haqi sudah wisuda dan ASN yang akan ditempatkan kerja disurabaya pak
Andai bapak disini, tentu bapak akan tersenyum bahagia bukan?
Smpai bertemu lagi ya pak di akhirat kelak.
Tia RINDU BAPAK

Selasa, 18 Desember 2018

Semarang 16 Desember 2018
Ketika rindu itu menyelimutiku
sungguh, aku ingin kembali
aku ingin kembali dapat memelkmu
aku ingin dapat melihat wajahmu
aku ingin dapat bercanda kembali denganmu

Pak
Aku sangat merindukanmu
semoga tuhan menjagamu dengan baik

Senin, 06 Agustus 2018

Semarang, 6 Agustus 2016

Hari ini aku masih saja merindukan tentangmu. Bahkan sudah satu bulan lebih aku tak melihatmu. Sepanjang waktu, aku pun masih saja mengehela nafas panjang untuk meringankan sedikit beban. Rumah bagai kapal tak bernahkoda, dengan awak kapal yang kehilangan arah. Kenapa tuhan memanggilmu sangat begitu cepat? Tak bisakah orang lain saja yang kau ambil diantara triuliun manusia. Andai tuhan tau, aku begitu sangat dekat dengan sosoknya. Entah sudah berapa juta kenangan indah aku ukir bersamanya. Aku pernah mengeluh kepadanya, perihal sakitnya yang tak kunjung sembuh. Dan ia meraih tanganku sambil berkata "mbak tia yang sabar ya, kan mbak tia sabar" kalimat itu selalu terulang berulang kali ditelingaku. Hingga pada akhirnya tuhan mengambilmu kembali.Aku mengerti, tuhan tidak akan memberi ujian melebihi kemampuan hambanya. Tteapi jikalau boleh dikata, aku tidak kuat. Aku sangat dekat dengannya bahkan aku sangat mencintainya. Tuhan, apakah kau cemburu? Sehingga kau mengambilnya dengan begitu mudah?

Selasa, 17 Juli 2018

Semarang 18 Juni 2018

Kata dokter itupun benar. Tenyata kau akan pergi meninggalkan ku sangat jauh. 
Aku masih saja tidak mempercayainya, bahwa kau akan pergi secepat itu. Tak ada lagi ku temui senyum wajahnya yang seniantiasa menyapaku sepulang dari tempat perantauan. Tak ku temukan kembali sosok yang selalu berteriak menyuruhku untuk solat subuh. Tak kutemukan kembali sosok yang selalu menyediakan makanan untukku diatas meja makan. Ah, tentu sangat banyak kenangan indah aku bersama sosok itu. Pak, setelah kau tiada, disini aku benar-benar melakukan apa saja sendiri. Ketika aku dirumah aku berusaha tegar, untuk menggantikan sosokmu yang setiap pagi mencuci baju, keluar membelikan sarapan, menyiram tanaman, dan pergi mengantar ibu mengajar. Tepat pada tanggal 16 juni, ibu dimutasi untuk mengajar ke sekolah yang lebih dekat dari rumah pak. Tubuhnya sekarang agak kurus, karena sekarang ia yang menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga. Sekarang aku mengerti, mengapa kau pergi meninggalkanku disini. Kau mengajarkan aku untuk lebih dekat dan bisa menghargai sosok kehadiran ibu yang telah melahirkan aku.Jika itu yang kau pinta, aku akan melakukannya untukmu. Kau tidurlah dengan tenang disana. Kau tak perlu memikirkan apapun. Perihal ibu, aku yang akan menjaganya. Perihal haqi, dia pandai seperti kau pak, perihal diriku sendiri Aku hanya ingin meneruskan pendidikan ku setinggi yang bisa ku capai. Perihal doa, aku selalu mengirimnya setiap waktu :)



Selasa, 26 Juni 2018

BAPAK



Untukmu Bapak
Pak, apakah kau tak merindukan ku ?
Kau sudah lama tak menyapaku,
Bahkan kau sudah lama tak menjabat tanganku

 Boleh kah aku menangis sekencang-kencangnya saat ini?
 Dokter mengatakan  kau akan pergi sangat jauh
Perawat itu pun mengatakan demikian
Katakan padaku jika mereka salah

Pak tak ingatkah jika kau akan melihatku
Melihat ku memakai toga
Dan  seorang lelaki yang bisa mengobatimu sewaktu-waktu







Kamis, 14 Juni 2018

CELOTEH CINTAku


Cinta
Sampai pada kepala 2 yang telah memiliki ekor
Aku masih saja belum bisa mengerti apa itu cinta
Orang berkata
Cinta itu Perihal kenyamanan
Lalu, bagaimanakah dengan restu?
Apa masih bisa kau katakan cinta takkala kenyamanan kau dapat tanpa sebuah restu?

Bahkan kepastian,
Bagaimana dengan kepastian
Jika seseorang telah sampai membawa sebuah kepastian
Tetapi masih belum jua tak ku temukan kenyamanan di dalamnya
Lalu apa lagi  yang kau sebut cinta?

NAKAL


Nakal


Aku yang terbakar angan cintamu
Mengorbarkan bara api asmara
Kau mungkin tak tau
Aku begitu tak berdaya dalam dekapanmu

Nafsuku yang saat itu mulai melanjar
Seakan mengeluarkan semua geloraku
Dari balik kancing-kancing baju